Jumat, 01 Agustus 2008

Jack The Ripper


Kalo kamu pernah baca komik ato liat film-nya detective Conan, ato kamu penggila Inggris,, Pasti ga asing lagi dengan nama Jack The Ripper (Jack Sang Pencabik)..
Tokoh ini Tenar banget di Inggris... Terutama di Abad 18-an.. Suasana Seram dan Mencekam, membuat semua orang inggris ga bisa lupa akan Jack The Ripper..
Berikut Liputannya... xixixixixi...

Yang membuat kasusnya menjadi sangat terkenal adalah karena adanya suasana mistis yang meliputi kasus ini. Menciptakan gambaran munculnya seorang berjubah hitam dari kabut, mencabut nyawa korbannya dengan cepat lalu menghilang di kegelapan. Pola pembunuhannya sangat kejam dan brutal disertai mutilasi. Dan dia tak pernah tertangkap atau terungkap.

“Jack The Ripper” adalah nama samaran yang diberikan kepada seorang pembunuh berantai yang berkeliaran di sebuah kawasan miskin Whitechapel, London, Inggris di akhir tahun 1888. Nama tersebut berasal dari surat pengakuan yang diterima Central News Agency (NCA) dari seorang yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Surat tersebut dipublikasikan saat pembunuhan berantai masih berlangsung.

Keseluruhan korban pembunuhan “Jack The Ripper” berprofesi sebagai maaf, PSK cewek. Pembunuhan dilakukan di tempat umum atau semi umum pada malam hari atau menjelang pagi. ’’Jack The Ripper” membunuh korban-korbannya tanpa ampun. Setelah memotong leher korbannya, kemudian “Jack The Ripper” memutilasi mereka. Beberapa korban biasanya dijerat lehernya hingga tak berdaya.

Tubuh korban biasanya dibedah untuk diambil organ-organ dalamnya. Dalam hal ini, melihat keadaan korban, menimbulkan kesimpulan bahwa “The Ripper” memiliki ketertarikan atau terobsesi dengan organ manusia sehingga pelaku diduga adalah seorang dokter atau setidaknya orang yang mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran spesialisasi di bidang bedah karena sayatan-sayatan di tubuh korbannya sangat rapi yang hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat operasi kedokteran yang membutuhkan keahlian khusus.

Tentang jumlah korban sering diperdebatkan. Dalam dokumentasi polisi saat itu, tercatat 11 korban dengan kemiripan perlakuan yang sama yang terjadi dalam kurun waktu 3 April 1988 sampai 13 Pebruari 1891 yang dikenal dengan julukan “Pembunuhan Whitechapel” (The Whitechapel Murders”). Akan tetapi hanya 5 korban yang benar-benar diakui secara resmi sebagai korban “Jack The Ripper” dan ini ia lakukan hanya dalam 3 bulan saja. Nama-nama ke 5 korban tersebut adalah :

1. Mary Ann Nichols (43), nama kecil Mary Ann Walker, nama panggilan “Polly. Lahir 26 Agustus 1845 dan dibunuh pada hari Jumat, 31 Agustus 1888. Mayatnya diketemukan sekitar jam 3.40 pagi tergeletak dibawah di depan pintu masuk kandang kuda di Buck’s Row (sekarang namanya Dunward Street), disebuah jalan dibelakang Whitechapel, sekitar 200 meter dari London Hospital. Terdapat luka dileher dan terdapat banyak luka tikaman pada bagain tubuh yang lain akibat benda tanjam, perutnya dibelah namun organ-organnya tak ada yang hilang.

2. Annie Chapman (47), nama kecil Eliza Ann Smith, nama panggilan “Dark Annie”. Lahir September 1841 dan dibunuh pada hari Sabtu 8 September 1888. Mayat Annie ditemukan sekitar jam 6 pagi tergeletak di bawah dekat pintu masuk belakang sebuah rumah di Hansbury Street No. 29, Spitalfields. Lehernya tersayat melintang, sebagian kulit perut disayat-sayat, tulang rusuk dipotong-potong, isi perut dan organ-organ dalam seperti jantung dikeluarkan dan diletakkan di bahu korban. Sebagian maaf,alat vital dipotong dan uterusnya hilang. Diakhir hidupnya Annie dalam keadaan sakit-sakitan dan miskin. Berikut foto ditemukannya mayat Annie.



3. Elizabeth Stride (44), nama kecil Elisabeth Gustafsdotter, nama panggilan “Long Liz”. Lahir di Swedia 27 Nopember 1843 dan dibunuh pada hari Minggu 30 September 1888. Mayatnya ditemukan menjelang jam 1 pagi, terbaring dibawah di Dutfield’s Yard, Berner Street (sekarang Henriques Street). Tewas berlumuran darah dengan bekas cekikan dileher, namun tak ada pembedahan (kemungkinan karena The Ripper mengalami gangguan).

4. Chaterine Eddowes (46), alias “Kate Conway” dan alias “Mary Ann Kelly”. Lahir 14 April 1842 dan dibunuh pada hari Sabtu 30 September 1888 di malam hari yang sama dengan malam pembunuhan Elizabeth Stride, kira-kira 1,6 km dari lokasi pembunuhan Elizabeth. Tubuhnya diketemukan tewas dalam keadaan berlumuran darah di Mitre Square , kota London. Ada bekas cekikan dileher, tubuhnya dibelah dari dada sampai selangkangan dan isi perutnya terburai keluar. Rahimnya yang terpotong dan ginjal kiri dikeluarkan, mukanya hancur dikuliti. Kelopak mata kanan dicungkil, hidung hampir putus. Salah satu telinga dan jantung hilang. Didekat lokasi pembunuhan polisi menemukan potongan celemek berlumuran darah milik korban dan pada dinding didekatnya terdapat tulisan kapur tulis putih berbunyi : “ The Juwis are The men That Will not be Blamed For nothing” (Yahudi adalah pihak yang tidak akan bisa disalahkan tanpa sebab). Dari sini polisi menduga bahwa pembunuhnya adalah seorang Yahudi.

5. Mary Jane Kelly (25), menyebutkan dirinya “Marie Jeanet Kelly” (sekembalinya dari perjalanan ke Paris), nama panggilan “Ginger”. Lahir tahun 1863 di kota Limerick atau Contry Limereick, Munster, Irlandia. Terbunuh pada hari Jumat 9 opember 1888. Mayat Mary dimutilasi dengan sangat mengerikan dan ditemukan lewat pukul 10.45 pagi tergeletak ditempat tidur di kamarnya dimana dia tinggal di Miller’s Court no.13, Dorset Strett, Spitalfields (lokasi ini sekarang menjadi jalan untuk perkantoran dan tempat parkir NPC). Pembunuhan terhadap Mary Jane Kelly adalah perbuatan The Ripper yang paling menghebohkan. Seluruh tubuh Kelly terpotong-potong dan organ-organ dalam tubuhnya beserakan di ruangan kamarnya.



Selama kurun waktu terjadinya teror pembunuhan oleh “The Ripper”, ratusan surat telah dikirim ke polisi dan koran-koran lokal yang mengaku berasal dari “The Ripper”. Beberapa ahli penyelidik menyatakan bahwa kesemuanya itu adalah palsu. Dan sebagian penyelidik lainnya percaya bahwa beberapa diantaranya adalah asli, khususnya surat “Dear Boss”, kartu pos “Saucy Jacky dan surat “From Hell) yang diliput dibawah ini :

1. Surat “Dear Boss”

Pada tanggal 27 September 1888 Central News Agency menerima surat yang mengaku dari Jack The Ripper. Surat ini akhirnya dipercaya asli berasal dari sang pembunuh yang menghebohkan itu. Dalam surat ini The Ripper menyebutkan akan memotong telinga korban selanjutnya dan akan mengirimkannya ke polisi. Tiga hari kemudian (30 September 1888) terjadilah 2 pembunuhan, Elizabeth Stride dan Chaterine Eddowes. Sesuai dengan isi surat “Dear Boss” ternyata benar bahwa salah satu telinga Chaterine hilang terpotong, namun tak dikirim kepolisi. Hal inilah yang membuat polisi percaya bahwa surat “The Boss” adalah asli dari The Ripper. Dan surat inilah yang pertama kali menggunakan nama “Jack The Ripper”.







Isi surat :-

Dear Boss,-


I keep on hearing the police have caught me but they wont fix me just yet. I have laughed when they look so clever and talk about being on the right track. That joke about Leather Apron gave me real fits. I am down on whores and I shant quit ripping them till I do get buckled. Grand work the last job was. I gave the lady no time to squeal. How can they catch me now. I love my work and want to start again. You will soon hear of me with my funny little games. I saved some of the proper red stuff in a ginger beer bottle over the last job to write with but it went thick like glue and I cant use it. Red ink is fit enough I hope ha. ha. The next job I do I shall clip the ladys ears off and send to the police officers just for jolly wouldn’t you. Keep this letter back till I do a bit more work, then give it out straight. My knife’s so nice and sharp I want to get to work right away if I get a chance. Good Luck.

-

Yours truly
Jack the Ripper

-

Dont mind me giving the trade name

PS Wasnt good enough to post this before I got all the red ink off my hands curse it No luck yet. They say I’m a doctor now. ha ha

2. Kartu Pos “Saucy Jacky”

Surat ini diterima pada tanggal 1 Oktober 1888 oleh Central News Agency, sehari setelah kejadian 2 pembunuhan Elizabeth dan Chaterine. Tulisan tangan yang terdapat di surat ini sama dengan tulisan tangan yang ada di surat “Dear Boss” yang dikirim sebelumnya dan isinya saling berhubungan.

Surat ini diragukan keasliannya karena si penulis surat (atau siapa saja) dianggap sudah mengetahui 2 pembunuhan sehari sebelumnya itu serta telah mengetahui surat Dear Boss. Namun sebagian orang percaya itu asli, karena pada saat surat itu ditulis, kejadian 2 pembunuhan dan surat Dear Boss masih dirahasiakan, hanya yang berkompeten saja yang mengetahui.



Isi surat :

I was not codding dear old Boss when I gave you the tip, you’ll hear about Saucy Jacky’s work tomorrow double event this time number one squealed a bit couldn’t finish straight off. ha not the time to get ears for police. thanks for keeping last letter back till I got to work again.

Jack the Ripper

3. Surat “From Hell”

Pada tanggal 16 Oktober 1888 George Lusk, presiden dari Whitechapel Vigilance Committee, menerima kardus kecil. Ketika dibuka ternyata berisi sebelah ginjal manusia yang telah direndam dalam alkohol dan sebuah surat yang diduga dari The Ripper (yang dikenal sebagai surat “From Hell” atau “Lusk Letter”). Namun surat ini tidak dibubuhi nama “Jack The Ripper”. Separuh ginjal yang dikirim ini sama dengan sebagian ginjal yang diangkat dari tubuh Chaterine Eddower.



Isi surat :

From hell.
Mr Lusk,
Sor
I send you half the Kidne I took from one woman and prasarved it for you tother piece I fried and ate it was very nise. I may send you the bloody knif that took it out if you only wate a whil longer

signed
Catch me when you can Mishter Lusk

............................... Tulisan “The Ripper” di tembok

Setelah kejadian 2 pembunuhan di malam yang sama atas Elizabeth dan Chaterine, polisi kemudian menyusuri disekitar tempat kejadian dan menemukan sebuah potongan celemek penuh darah diruangan tangga sebuah rumah petak di Guolston Street. Potongan kain itu akhirnya diketahui milik Chaterine. Pada tembok didekatnya terdapat tulisan dari kapur tulis putih berbunyi : “The Juwes are The men That Will not be Blamed For nothing” (Yahudi adalah pihak yang tidak akan bisa disalahkan tanpa sebab). Tapi ada versi lain yang dilaporkan oleh polisi bahwa yang tertulis di tembok itu adalah : “The Juwes are not the men be blamed for nothing”.

Identitas “Jack The Ripper” sampai hari ini masih merupakan misteri. Para spekulan memprediksi bahwa ia telah menyeberangi Laut Atlantik dan bermukim di AS setelah pembunuhan-pembunuhan tersebut.

Ato mungkin tu orang nyasar di Jombang... (xixixixixiixi...)

Pembunuh Terbesar Sepanjang Sejarah


Elizabeth Bathory,merupakan seorang pembunuh berantai terbesar dalam sejarah, tercatat kurang lebih 650 nyawa manusia melayang sia-sia ditangannya.Ini adalah pencapaian rekor kasus pembunuhan berantai yg dilakukan oleh seorang individu dengan memakan korban tertinggi sepanjang sejarah umat manusia.


Elizabeth Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad “The Impaler” Dracul meninggal.(Dracula ituuuuu…..)Kakek buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Darcul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya.Orangtua Elizabeth , Georges dan Anna adalah bangsawan kaya raya dan merupakan salah satu keluarga ningrat paling kaya di Hungaria saat itu.Keluarga besarnya juga terdiri dari orang2 terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya ,Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia.

Namun keluarga Bathory memiliki “sisi” lainnya yg lebih “gelap” selain segala kekayaan dan popularitasnya.Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yg lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual.Thn 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferencz Nadasdy yang 10 thn lebih tua darinya.Karena suaminya berasal dari ningrat yg lebih rendah, maka Count Ferencz Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Dengan demikian Elizabeth bisa tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bahory dan tidak menjadi Nadasdy.Kedua pasangan tsb kemudian tinggal di Kastil Csejthe, yg merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Csejhte dilembah dibawahnya.Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferencz lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani ( Ottoman ). Ferencz kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan “Black Hero of Hungary”.

Elizabeth yg masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami.Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yg melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat.Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya.Tapi hal tsb tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual.Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya ,Countess Klara Bathory
Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan satanisme yg diajarkan oleh salah seorang pelayan terdekatnya yg bernama Dorothea Szentes yg biasa disebut Dorka.Karena pengaruh Dorka, Bathory mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yg dilakukannya terhadap pelayan2 lainnya yg masih muda.Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu : suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yg merangkap sebagai kekasih Elizabeth.

Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth merubah kastil Csejthe menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual. Para gadis2 muda yg jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian2 tubuh tertentu.Tahun 1600, suaminya Ferencz meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai.Memasuki usia 40 tahunan Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda2 penuaan dan keriput yg sebenarnya lumrah di usia tsb.Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya.

Suatu saat dengan tidak sengaja seorang pelayaan wanita yg sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras. Elizabeth yg marah kemudian menampar gadis malang tsb.Darah memancar dari hidung gadis tsb dan mengenai telapak tangan Elizabeth.Saat itu Elizabeth disebutkan “menduga dan percaya” bahwa darah gadis muda tsb memancarkan cahaya kemudaan mereka.Serta merta dia memerintahkan 2 pelayannya , Johannes Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tsb, menarik tangganya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya.Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera mesuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah.Dia menemukan apa yg diyakininya sebagai “Rahasia Awet Muda”.

Ketika semua pelayan mudanya sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya untuk menjadi pelayan di Kastilnya.Nasib mereka semuanya sama , diikat diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka menetes habis kedalam bak mandi tsb.Elizabeth seringkali berendam didalam kolam darah sambil menyaksikan gadis yg jadi korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas.Sesekali Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tsb untuk mendapatkan “INNER BEAUTY”.

Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa tsb masih kurang baginya. Demi mendapat darah yg lebih “berkualitas”, Elizabeth kemudian mengincar darah para gadis bangsawan rendahan.Dia kemudian melakukan banyak penculikan thd gadis2 bangsawan utk dijadikan korbannya.

Namun hal tsb justru menjadi bumerang baginya karena hilangnya gadis2 bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan bangsawan, orang2 berpengaruh hingga Raja sendiri.Tanggal 30 Desember 1610, sepasukan tentara dibawah pimpinan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Kastil Csejthe di malam hari.Mereka semua terkejut melihat pemandangan yg mereka temukan di dalam kastil tsb.Mayat seorang gadis yg pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang gadis lagi yg masih hidup namun sekarat ditemuka terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah.Dibagian penjara ditemukan belasan gadis yg sedang ditahan menunggu giliran dibunuh.Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yg sebagian besar sudah mulai membusuk.

Selama pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611 sekurangnya 650 daftar nama korban2nya didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga2 petani hingga keluarga2 bangsawan.Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan di pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya ke 4 pelayannya yg diadili dan kemudian dihukum mati.Namun Elizabeth mendapatkan hukumannya juga. Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Kastil Csejthe selama sisa hidupnya.Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya menyisakan lubang kecil yg digunakan untuk memasukan makanan dan minuman sehari2.

Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth di-isolasi dengan tembok di kamaranya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yg disajikan untuk Elizabeth tidak disentuh selama seharian.Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai.Elizabeth Bathory ” The Blood Countess ” meninggal di usia 54 tahun.Bahkan Vlad Dracul tidak pernah berkubang dalam darah atau meminum darah.Oleh sebab itu julukan “Vampir” sebenarnya lebih cocok ditujukan kepada Elizabeth Bathory.

Mungkin tu Ryan, cucunya ni orang kali ya… Tapi cucu jauh.. Makanya cm bunuh puluhan… hihihihihihi…